Biografi Georg Simmel
Georg Simmel adalah seorang filsuf Jerman dan salah seorang pionir
dalam menjadikan sosiologi sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri. Ia
dilahirkan pada tanggal 1 Maret 1858 dari 7 bersaudara, di Berlin –
Jerman, suatu daerah tempat ia hidup pada masa kanak-kanak sebagai
mahasiswa maupun sebagai guru besar. Orang tua Georg Simmel adalah
orang yahudi beragama protestan. Ayahnya adalah pengusaha sukes dari
Yahudi yang beraliran katolik, sedangkan ibunya mengkonversi ke aliran
protestan. Latar belakang orangtuanya itu menjadi hambatan Simmel
selama hidupnya. Suasana anti Semit di Berlin tidak dapat dihindarkan
oleh Simmel walaupun keluarganya beragama protestan. Ayahnya meninggal
saat Simmel masih muda, lalu Julius Friedlander ditunjuk sebagai
walinya. Friedlander adalah teman dari keluarga Simmel dan pendiri
penerbit internasional. Julius meninggalkan kekayaan untuk Simmel yang
dapat digunakannya untuk bersekolah hingga sarjana.
Simmel masuk dan menuntut ilmu di Universitas Berlin. Ia mempelajari
psikologi, sejarah, filsafat, dan bahasa Italia. Tetapi, upaya
pertamanya untuk menyusun disertasi di tolak. Meski proposal pertamanya
di tolak, ia mempertahankan disertasi dan ahirnya menerima gelar Doktor
Filsafat pada tahun 1881. Hingga 1914 ia tetapi di Universitas Berlin
berstatus tenaga pengajar meski hanya menduduki jabatan yang relatif
tak penting sebagai “dosen privat” dari 1885-1900. Kemudian ia menjadi
dosen yang tak di gaji, yang kehidupannya tergantung pada honor dari
mahasiswa. Gaya mengajarnya demikian populer, hingga bahkan orang
terpelajar pun mengadiri kuliahnya. Dalam karier akademisnya sebagai
dosen, Simmel sering dikritik karena tema-tema pemikirannya yang tidak
sesuai dengan gaya yang lazim. Selain itu, gaya menulis Simmel juga
dipandang tidak sesuai dengan standar yang ada.
Sebagai guru besar di Universitas Berlin, ia memberikan
kuliah-kuliah yang sangat popular dan banyak menulis. Ia menghasilkan
karya-karya yang sangat terkenal pada masa itu walaupun karirnya tidak
terlalu berkembang karena latar belakang yang tidak menguntungkan pada
waktu itu. Simmel menulis banyak artikel (The Metropolis and Mental
Life) dan buku the Philosophy of Money. Ia terkenal di kalangan
akademisi Jerman, mempunyai pengikut internasional, terutama di
Amerika. Di situ karyanya berpengaruh besar dalam kelahiran sosiologi.
Kedudukannya yang serba marginal menyebabkan Simmel sangat peka
terhadap masalah yang ada di sekitarnya. Masalah-masalah itu terlepas
dari perhatian orang-orang yang berkedudukan baik pada saat itu.
Simmel mencoba mendapat berbagai status akademisi, namun ia gagal
meski mendpat dukungan sarjana seperti Max Weber. Salah satu alasan
yang menyebabkan Simmel gagal adalah karena ia keturunan Yahudi,
sementara di abad 19, Jerman sedang di landa paham anti-Yahudi (Kasler,
1985). Kegagalan personal Simmel pun dapat di kaitkan dengan rendahnya
penghargaan akademisi Jerman terhadap sosiologi ketika itu.
Pada tahun 1914, Simmel diangkat menjadi guru besar tetap di
Universitas Strassbourg dengan bantuan temannya yaitu Max Weber. Pusat
perhatian studi Simmel mencakup ruang lingkup yang sangat luas dimulai
dari filsafat, yang kemudian menjadi ilmu yang sangat bermanfaat bagi
bidang-bidang sosiologi, sejarah, sastra dan kesenian. Simmel
memberikan kuliah mengenai bidang-bidang itu dan menyusun karya-karya
ilmiah. Di bidang sosiologi, pusat perhatiannya terarah pada proses
interaksi yang dianggap sebagai ruang lingkup primer sosiologi dan
perkembangannya. Selanjutnya dia menyelidiki masalah solidaritas dan
konflik yang dikaitkannya dengan besar kecilnya kelompok. Simmel tetap
menjadi tokoh marginal di dunia akademisi Jerman sampai ia meninggal
pada tahun 1918. Ia tak pernah mendapat karir akademisi yang normal.
Bagaimanapun juga Simmel menarik perhatian sejumlah besar mahasiswa di
zamannya dan kemasyhurannya sebagai seorang sejarah terpelihara
bertahun-tahun.
Tulisan-tulisan Simmel amat beragam, mulai dari etika, filsafat sejarah, pendidikan, agama, dan juga para filsuf lain, seperti Kant, Schopenhauer,
dan Nietzsche. Ia juga menulis banyak esay tentang seniman dan penyair,
tentang bermacam-macam kota, dan tema-tema seperti cinta, petualangan,
rasa malu, dan juga banyak topik-topik sosiologi. Tulisan-tulisannya
yang amat terkenal adalah “Filsafat Uang” dan “Metropolitan dan
Mentalitas” yang merupakan analisis Simmel terhadap gaya hidup modern
terhadap kesadaran manusia.
Oleh karena sosiologi hanya merupakan sebagian bidang-bidang yang
menjadi pusat perhatiannya, maka hasil karya tulisnya mengenai hal itu
rata-rata sangat mendalam. Akan tetapi pendapat-pendapat Simmel pada
umumnya tidak didukung fakta yang disusun secara sistematis,
sebagaimana halnya yang dilakukan oleh Durkheim atau Weber. Walaupun
demikian, ajaran-ajaran Simmel memberikan sumbangsi yang sangat penting
bagi perkembangan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang baru mulai
tumbuh pada waktu itu. Bahkan dalam batas-batas tertentu, ajaran-ajaran
Simmel memberikan pengarahan pada perkembangan sosiologi di luar
Jerman, misalnya di AS.
Selasa, 04 Desember 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar